Keripik Bireuen, Oleh-oleh Gurih Nan Renyah
Keripik Bireuen merupakan salah satu oleh-oleh berupa makanan ringan yang renyah berasal dari Bireuen. Oleh-oleh ini seakan menjadi makanan yang wajib dibawa pulang oleh masyarakat Aceh yang melakukan perjalan ke Banda Aceh melalui jalur Banda Aceh - Medan.
Makanan ringan ini merupakan irisan tipis dari singkong atau ubi (keripik ubi), irisan pisang (keripik pisang), maupun irisan buah sukun (keripik sukun). Irisan-irisan tersebut digoreng dalam minyak kelapa, lalu dikeringkan dan siap untuk disantap. Camilan ini bisa dinikmati oleh siapa pun dan cocok juga buat nongkrong bersama teman-teman maupun keluarga. Tidak hanya itu, keripik ini bisa dijadikan juga sebagai pendamping makanan, lho!
Ada beberapa varian rasa keripik Bireuen yang tersedia, misalnya saja keripik ubi yang gurih dan asin. Begitu juga dengan keripik pisang dan sukun yang gurih dan asin. Selain itu terdapat juga keripik manis dan keripik pedas. Jadi, pembeli bisa memilih keripik Bireuen sesuai dengan selera masing-masing.
Penumpang angkutan umum berhenti di salah satu penjual keripik Bireuen sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke rumah. |
Keripik Bireuen sangat terkenal di kalangan masyarakat karena rasanya yang gurih dan renyah. Oleh-oleh ini menjadi salah satu produk unggulan dari Kabupaten Bireuen dan telah menjadi ikon wisata kuliner di Aceh sampai saat ini. Yang menakjubkan lagi adalah keripik Bireuen ini tidak hanya terdapat di Bireuen saja. Beberapa wilayah lain di Aceh juga menyediakan makanan ringan ini. Keripik Bireuen juga menjadi salah satu produk ekspor dari Aceh yang mulai diminati.
Kuliner yang kerap dijadikan oleh-oleh ini telah ada sejak tahun 1990-an. Konon katanya seorang warga Bireuen yang bernama H. Abubakar mulai mempopulerkan makanan ringan ini. Salah satu yang diharapkannya pada waktu itu adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bireuen. Mulanya ia mulai membuat keripik ubi di rumahnya dan kemudian memasarkannya ke beberapa wilayah di Aceh. Ketekunan usahanya ini mengantarkan H. Abubakar sebagai pengusaha yang sukses. Ia pun mendirikan perusahaan keripik Bireuen pertama yang bernama "Bireuen Raya".
Saat ini, usaha keripik Bireuen menjamur di kiri kanan sepanjang jalan di wilayah Bireuen. Banyak usaha keripik Bireuen yang mulai maju dan berhasil membuka lapangan kerja. Persaingan bisnis pun tidak terelakkan. Masing-masing pengusaha berusaha untuk menjaga kualitas rasa dari setiap produk yang dipasarkan. Mereka menggunakan bumbu-bumbu alami tanpa pengawet makanan.
Rasa gurih dan renyah dari keripik Bireuen ini tergantung dari ketipisan irisannya dan bumbu-bumbu pendukungnya seperti cabai, bawang putih, dan garam. Saya adalah salah seorang penyuka makanan ringan ini. Jarang sekali saya kecewa terhadap rasa dari camilan ini. Memang pernah sesekali saya merasakan penurunan kualitas rasa. Hal ini terjadi akibat adanya pengusaha nakal yang menggoreng keripik dengan menggunakan minyak goreng lama.
Keripik Bireuen termasuk salah satu oleh-oleh yang sering saya beli saat melakukan perjalanan dari Banda Aceh ke Lhokseumawe. Harganya pun terjangkau dan tidak mahal-mahal amat. Saat saya menuliskan artikel ini, harga keripik Bireuen untuk keripik ubi, keripik pisang, dan keripik sukun satu kilogramnya Rp. 40.000. Biasanya saya membeli setengah kilogram saja untuk masing varian keripik. Biar tampak ramai dan semarak ketika saya berkumpul bersama keluarga di rumah.[]
0 Response to "Keripik Bireuen, Oleh-oleh Gurih Nan Renyah"
Posting Komentar